reproduksi remaja

Blog ini berisi berbagai info mengenai kesehatan reproduksi remaja. Komentar, pertanyaan dan informasi lebih lanjut hubungi reproduksiremaja@yahoo.com

Wednesday, March 08, 2006

ATM Kondom, Perlukah?


”ATM kondom? Wah, makin bebas aja tuh anak-anak! Mungkin seks bebas semakin merebak di dunia mereka,” seruan kaget itu terlontar dari mulut Ny. Rosi (46).

Seruan kaget merupakan reaksi pertama masyarakat tentang rencana diberlakukannya ATM ( Automatic Teller Machine) kondom di Jawa Barat, termasuk di Bandung. ATM kondom kini baru dipasang di beberapa tempat di Jakarta. Di sejumlah daerah seperti Bogor dan Bandung, rencana itu mendapat komentar pro dan kontra.

"Daripada ATM yang aneh-aneh begitu, mending ATM jus aja deh, kayak di Jepang. Masukin uang logam, keluar deh minuman segar," kata Wita (14), pelajar SLTP kelas 3 yang mengaku tahu tentang ATM kondom melalui koran.

Begitulah, berita tentang ATM kondom memang tidak mengada-ada. Cring...cring...cring... masukkan tiga buah uang logam lima ratus rupiahan ke dalam ATM, nanti akan keluar sebuah kotak kondom merek "Artika" berisi 3 buah. Pilihan aroma terserah pembeli. Ada lima buah tombol untuk memilih kondom dengan aroma yang diinginkan, pisang, cokelat, atau stroberi . Harga Rp 1.500,00 adalah harga sesudah disubsidi. Di apotek harga untuk kondom yang sama mencapai Rp 3.500,00 per kotak.

Di Bandung dan daerah-daerah Jawa Barat lainnya, ATM kondom memang belum dipasang. Kalaupun ada, baru satu contoh terpasang di kantor BKKBN Jabar. Itu pun dalam bentuk kotak sederhana. Sebuah kotak persegi panjang seperti gardu listrik. Ada sepuluh kotak baru yang bentuknya lebih oke dan masih disimpan di sebuah ruangan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Jawa Barat atas titipan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Jabar. Satu ditempatkan di mobil layanan keliling KB BKKBN Jabar.

"Tanggal 20 Desember 2005 lalu, pada acara Pertemuan Institusi Masyarakat Pedesaan Regional yang diikuti Jawa Barat, Bali, dan Kalimantan Barat, Kepala BKKBN Pusat Dr. Sumarjati Arjoso, S.K.M. memberikan sepuluh unit itu kepada Ketua KPA dengan pesan penggunaannya tidak hanya untuk kepentingan AIDS, juga untuk program KB," cerita Kepala BKKBN Jabar Drs. H. Hertog N. Saud, M.P.A. tentang asal muasal ATM yang ditolak di beberapa tempat seperti Bogor dan Yogyakarta itu.

Untuk memulai aktivasi ATM ini pihak BKKBN Jabar melangkah dengan amat hati-hati. Saat ini Hertog beserta jajarannya baru sampai tahap menyosialisasikannya kepada berbagai pihak, terutama para tokoh masyarakat.
"Kami juga punya kekhawatiran yang sama dengan tokoh-tokoh agama. Kalau disebarkan asal saja, bisa-bisa disalahgunakan. Kami tempatkan di tempat pasangan suami istri yang mudah mengambilnya, tapi menyulitkan orang yang bukan pasangan suami istri. Kami kan mau kemaslahatan umat juga," tegas Hertog.
Meniru Jakarta, Hertog mungkin akan menempatkan ATM kondom di Polda, kantor pemda, atau perusahaan yang mayoritas karyawannya sudah berkeluarga. "Tempatnya pun tidak asal, tapi di kliniknya," tegas Hertog.

Kendati akan ditempatkan pada lokasi yang "susah-susah gampang", Drs. Ahmad Hadits (47) salah seorang guru sekolah menengah tingkat atas Kota Bandung dengan tegas menolak untuk keberadaan ATM kondom ini. "Saya menolak! Itu sama saja peniadaan permaluan. Orang tidak akan malu-malu lagi melakukan hubungan seks bebas," katanya tegas.

Kekhawatiran akan legitimasi atau penghalalan seks bebas juga dikemukakan Ir. Sodik H. Sodik Mujahid, M.Si., Ketua Yayasan Darul Hikam Bandung. Sodik khawatir timbul persepsi salah dalam masyarakat, kalau sudah memakai kondom melakukan seks bebas tidak apa-apa.
"Saya pernah melihat sebuah spanduk tentang anjuran penggunaan kondom. Padahal ini kan sifatnya atau urusannya agak pribadi, sehingga yang terjadi adalah lebih besar mudaratnya. Harusnya pencegahan atas efek seks bebas ini adalah anjuran untuk melakukan seks yang halal. Kalau ATM kondom diberlakukan, pihak terkait juga harus seimbang dalam melakukan kampanye anti zinah," tegas Sodik.


Bagi Adhi Ardiansyah (25) pegawai perusahaan swasta di Jakarta, ATM kondom bisa menjadi pemicu semakin bebasnya para remaja atau anak muda melakukan hubungan seks pranikah.
Dari data Mitra Citra Remaja Bandung, sebuah layanan konsultasi kesehatan reproduksi remaja, memang terungkap angka yang cukup memprihatinkan tentang kasus hubungan seks sebelum nikah. Dari tahun 2001 hingga 2005 kasus remaja yang mengaku melakukan hubungan seks pranikah sebesar 883 kasus.

Salah seorang pengasuh MCR Abdurrahman Shaleh (22) menilai, ATM kondom tidak akan berpengaruh pada tingkat kasus remaja melakukan hubungan seks. "Dari kasus yang masuk, terlihat banyak remaja yang sudah tidak asing melakukan ML (making love, istilah remaja untuk hubungan seks pranikah). Tanpa adanya ATM kondom seks bebas sudah tinggi. Saya pribadi setuju saja ada ATM seperti itu. Memang seperti buah simalakama. Tapi daripada menjadi lebih buruk lagi (efek) pada yang melakukannya, misalnya terkena penyakit akibat hubungan seks, bisa AIDS atau yang lainnya, minimal (dengan memakai kondom-red.) dia aman," kata Igun, panggilan Abdurrahman. Dalam layanannya, para pengasuh MCR lebih mengarah pada tindakan persuasif dengan menganjurkan lebih baik tidak melakukan hubungan seks di luar nikah.

Menanggapi pro-kontra masyarakat atas rencana kehadiran ATM kondom, Ketua MUI Jawa Barat Drs. K.H.A. Hafizh Utsman menganjurkan masyarakat santai-santai saja menerimanya.
"Yang saya tahu ATM kondom adalah program dari WHO dan diterapkan dalam rangka penanggulangan penyakit AIDS dan HIV. Sikap kita harus dewasa, jangan mengambil kesimpulan seolah-olah ATM kondom melegitimasi pelacuran," tukas Hafizh.
Hafizh membandingkan betapa umumnya kini kondom tersebar di mana-mana, dari jongko-jongko (kios kecil) hingga hotel-hotel. Menurut Hafizh, kekhawatiran masyarakat terhadap ATM kondom terlalu berlebihan.
"Ini adalah rencana pemerintah untuk pengamanan AIDS dan HIV. Santai sajalah menilainya, jangan berlebihan. Saya punya kepercayaan bahwa pemerintah tak akan menjerumuskan warga negara," nilai Hafizh.
Dalam pandangan Hafizh, membicarakan ATM kondom hanyalah berbicara tentang buntut, bukan hulu atau pokok persoalan sebenarnya. "Kalau kita mau bicara pokok persoalannya adalah tentang aturan kenegaraan mengenai penanganan pelacuran dan perzinahan. Kita jangan mendefinisikan perzinahan seperti sekarang. Definisi sekarang kan kalau mau sama mau sepertinya bukan zinah. Padahal perzinahan adalah hubungan yang dilakukan di luar pernikahan," tegas Hafizh.
Ditegaskannya, yang harus dilakukan bukan meributkan soal ekor tadi, melainkan memegang kepala masalahnya. Sudah saatnya melakukan revisi beberapa pasal dalam KUHP tentang perzinahan, dimulai dari definisi tersebut.
"Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis, nilai-nilai agama yang harus diterapkan. Dalam masalah perzinahan, harusnya pemerintah aktif dalam memberantasnya, bukan sekadar menjadikan perzinahan sebagai delik aduan. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kesahihan keturunan Adam."
Menurutnya, titik berat perbaikan tersebut harus dimulai dari penegakan hukum yang setegak-tegaknya. "Namun kita umat Islam jangan putus asa, sisi hukum kita sedang tumbuh. Untuk mengatur masyarakat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan," kata Hafizh.
(Uci Anwar)***

Pacaran Sehat? GImana Tuh?


Remaja dan pacaran. Kayaknya dua hal ini semakin sulit dipisahkan. Kalau kita udah merasa cukup Gedhe, rasanya nggak gaul kalo kita nggak punya pacar. Malu dong sama temen temen, kesannya nggak laku banget! Bener nggak sih??

Ketakutan nggak punya pacar bisa bikin remaja pada nekat lho! “Pokoknya dapet pacar, siapa aja, asal mau sama gue..” hehehehe…gimana kalo pacarmu penjahat? Atau lebih gawat lagi kalo lama nggak dapat dapat, maka rasa percaya diri makin lama makin ilang, kita jadi minder, menutup diri, dan sedih bekepanjangan. Terus ada juga mereka yang “beruntung” punya pacar cakep, saking bersyukurnya apa aja kemauan pacar dikabulkannya, gara gara takut “lepas”. Jadi yang namanya pacaran tuh ternyata gampang gampang susah. Jaman sekarang orang pacaran banyak banget godaannya (apalagi pacaran, nggak punya pacar godaannya juga udah banyak!). Tiap hari ada aja cerita tentang orang pacaran terus “kecelakaan”, maksudnya hamil nggak sengaja, terpaksa nikah, aborsi, jadi korban pelecehan pacar sendiri, jadi stress karena back street, kena penyakit kelamin, dll. Duuuh…emang pacaran bisa sampai ngeri gitu akibatnya?

Jangan salah bung! Survey sudah banyak membuktikan! Kasus aborsi di Indonesia yang dilakukan oleh remaja dibawah 24 menunjukkan 35 % dari seluruh jumlah kasus, dan hal ini terus meningkat. Kasus perkosaan, pelecehan seksual oleh pacar sendiri juga udah banyak menghiasi surat kabar. Bunuh diri karena putus cinta juga udah kita denger sejak jaman nenek moyang. Nah kalo begini kejadiannya, kita memang bener bener harus menerapkan perilaku remaja bertanggung jawab.

Pacaran atau tidak itu adalah sebuah pilihan. Nggak ada lagi aturan yang mengatakan bahwa remaja tuh nggak gaul kalo nggak pacaran. Kalau nggak pengen pacaran, ya kita nggak usah pacaran. Orang pacaran musti jelas motivasinya, dan harus positif. Kalo nggak, mending nggak usah aja. Jangan salah mengartikan gaul ya. Yang namanya gaul tuh justru mereka yang percaya diri, berprestasi, tahu apa yang dia mau, dan tentu saja tahu bagaimana mengemukakan keberatan kalo dia memang nggak mau.

Nah kalo kita mau pacaran, pastikan deh gaya pacaran kita itu masuk kategori pacaran sehat. Yang namanya pacaran sehat bukan berarti tiap kali ngapel kita sambil push-up, main basket atau senam aerobic lho! Pacaran sehat itu berarti pacaran yang tidak “bikin penyakit”. Maksudnya pacaran yang bertanggung jawab, jelas tujuannya, dan tidak merugikan satu sama lain.

Lebih detail lagi, pacaran sehat bisa dijelaskan begini:

Sehat secara psikologis.
Pacaran biasanya tujuannya untuk saling mengenal satu sama lain. Buat remaja kayak kita kita, pacaran biasanya identik dengan hepi hepi. Bisa saling mengekspresikan rasa sayang, cinta, saling memberi dukungan, dan pokoknya ada temen yang asik punya untuk diajak kemana mana. Pacaran menjadi tidak sehat kalau mulai main paksa paksaan, cemburu berlebihan, terlalu posesif, berantem terus, pokoknya bukannya hepi hepi yang didapat, tapi malah bikin stress, ketakutan, tertekan, selalu terpaksa, dll.

Belum kalau bermasalah dengan ortu. Misalnya ortu nggak setuju, entah karena ortu menganggap belum waktunya, nggak dipercaya bisa membawa diri, atau hanya sekedar ortu nggak suka sama pacar kita dan akhirnya kita backstreet. Jelas Backstreet bisa bikin kita sakit kapala, stress dan khawatir terus menerus, takut ketahuan.

Sehat Secara fisik
Biasanya yang paling ditakutkan ortu kalau kita pacaran adalah bahwa kita tidak bisa menjaga diri kita agar “tetap utuh”. Karena ortu tahu dan masih inget bagaimana yang namanya remaja itu sangat bergejolak, selalu pengen coba coba, dan mudah terpengaruh. Banyak remaja perempuan hamil karena pengen coba coba dan nggak bisa menolak bujukan pacar. Remaja cowok juga banyak yang terpengaruh pandangan bahwa kalau belum bisa menggaet cewek berarti dia cowok memble. Akhirnya gara gara mereka berdua nggak punya “kekuatan” untuk menjadi diri sendiri, jadinya tergelincir, coba coba melakukan hubungan seksual dan akhirnya menyesal seumur hidup. Tadinya hubungan seks pertama yang mereka pikir bakal indah tidak terlupakan, ternyata memang bener bener tak terlupakan, saking nyeselnya…..

Kehamilan hanya salah satu resiko. Belum kalau kena PMS (Penyakit Menular seksual). Ingat ya, udah nggak jamannya lagi ngelihat kebersihan seseorang hanya dari penampilan luar. Tampaknya sih dari luar doi keren abis, kulitnya bersih, anak orang kaya, dll, padahal belum tentu dia nggak punya penyakit menular seksual. Nah jadi pacaran yang sehat salah satunya adalah tidak menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit, dan gangguan fisik lainnya (selaput dara robek, dll).

Sehat secara Sosial
Kadang kalo kita lihat orang pacaran di tempat umum bisa bikin kita jengah sendiri deh! Anak SMU pacaran di halte bus kota, sambil ciuman nggak peduli banyak orang ngelihat. Bukannya sirik ya, tapi perilaku kayak gitu nggak pantas deh! Orang orang yang lebih dewasa malah lebih seru lagi. Kadang saya pikir, jangan jangan mereka tuh emang sengaja pamer kali ya?

Jangan lupa bahwa kita hidup di masyarakat yang memiliki norma dan adat istiadat yang berlaku umum di lingkungan kita. Sebagai anggota sebuah masyarakat ( kecuali kamu tinggal di pulau terpencil kayak Tom Hanks di film “out cast”) kamu harus menghargai norma yang berlaku disitu. Jangan mentang mentang kata orang “dunia hanya milik kita berdua” terus orang lain disekitarnya bener bener dicuekin. Pulang ngapel larut malem melebihi jam malam di kawasan kita, juga suka bikin sebel masyarakat, biasanya ortu bakal keberatan dan jangan jangan gara gara dianggap nggak sopan kita malah dilarang pacaran sama mereka. Kalau gaya pacaran kita udah bikin masalah di lingkungan, berarti pacaran kita udah nggak sehat.

Selain Norma masyarakat kita juga punya norma Agama. Agama juga memberikan batasan batasan bagi kita dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. Jadi temen temen, sehat secara social dalam pacaran juga musti dijamin. Yang namanya nama baik tuh sulit didapat atau dipertahankan. Jangan hanya gara gara kita lagi hepi kita jadi kehilangan nama baik dan nggak diterima di masyarakat kita sendiri.

Nah temen temen, untuk dianggap berpacaran dengan sehat dan bertanggung jawab, ketiga criteria itu musti dipenuhi, nggak boleh setengah setengah. Banyak memang pertimbangan yang harus kita ambil kalau kita mau pacaran. Saya tahu temen temen paham bahwa pacaran juga ada positifnya. Ada juga (mungkin banyak) manfaatnya yang bisa kita dapatkan. Makanya kalau mau pacaran musti jelas deh motivasinya, jangan sekedar ikut berpartisipasi gara gara semua temen di gank kita pada pacaran semua, atau gara gara takut dianggap nggak laku, nggak gaul, atau takut dianggap nggak jantan. Percaya deh… pendapat pendapat kayak gitu tuh menyesatkan. Yang paling oke adalah jadi diri sendiri, yakin dengan pilihan, dan bertanggung jawab dengan pilihan tersebut. Buat kalian yang udah pada pacaran, coba deh di kaji lagi gaya pacaran kalian, sudah sehat atau baru setengah sehat, atau jangan jangan nggak sehat sama sekali. Sebelum terlanjur, cepet gih ambil keputusan! Semoga sukses ya.

Guntoro Utamadi (PKBI)


gay, straight or bi?


Pernah dong kalian denger atau lihat ada cewek yang tertarik sama cewek aja, atau cowok hanya suka atau terangsang sama cowok, atau ada juga yang tertarik sama dua duanya. Pernah nggak kenal dengan seorang waria? Laki laki yang berdandan dan berpakaian seperti perempuan. Atau ada juga laki laki yang kelihatannya sangat macho dan sangar, tapi melakukan hubungan seks dengan laki laki juga.

Ketika kita berbicara mengenai masalah seksualitas, maka ada satu hal yang perlu juga kita ketahui yaitu orientasi seksual, yang bisa dijelaskan sebagai ketertarikan pada orang lain secara seksual berdasarkan jenis kelaminnya. Ada 3 kelompok dalam orientasi seksual tersebut yaitu :
1. Homoseksual, yaitu ketertarikan secara seksual maupun emosional pada orang lain yang berjenis kelamin sama. Pada laki-laki biasanya disebut dengan gay, sedangkan pada perempuan biasanya disebut dengan lesbian. Sebenarnya termasuk juga dalam kelompok ini adalah waria.
2. Heteroseksual, yaitu tertarik kepada orang lain yang berjenis kelamin berbeda. Ini adalah orientasi seksual yang banyak terdapat dimasyarakat ( jumlahnya mayoritas ) dan dianggap normal dibandingkan dengan orientasi seksual yang lain.
3. Biseksual, yaitu tertarik pada orang lain yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Secara umum homoseksual maupun biseksual merupakan minoritas dalam masyarakat dan dianggap tidak lazim, tidak normal atau aneh, karena memang mayoritas orang mempunyai orientasi heteroseksual (menyukai lawan jenis), yang selama ini dianggap normal. Mengapa seseorang memiliki orientasi tertentu ? Ini merupakan pertanyaan yang banyak dilontarkan ke pusat konsultasi Youth Center PKBI

“Mengapa sih orang bisa menjadi gay atau menjadi lesbi atau waria ?”
Sebenarnya banyak teori ataupun pendapat yang berkembang tentang permasalahan ini dan sampai saat inipun masih menjadi perdebatan. Tidak seorangpun yang benar benar tahu mengapa seseorang menjadi homoseksual atau biseksual. Sebagian besar peneliti percaya bahwa mereka dilahirkan dalam kondisi seperti itu. Tapi beberapa peneliti lain menyimpulkan bahwa ini berkaitan dengan pengalaman mereka saat tumbuh dewasa, berasal dari respon respon yang dipelajari dari pengalaman seksual sebelumnya. Atau karena pola asuh. Pertanyaan ini sama halnya dengan mencari tahu mengapa seorang lelaki dan perempuan bisa saling tertarik satu sama lain – bisa jadi kita menjawab : “ yaa..emang dari “sono” nya begitu sih!”

Teori yang percaya bahwa orientasi seksual berasal dari bawaan (teori garis orientasi ) menjelaskan bahwa seseorang ketika lahir membawa bakat ketertarikan tertentu secara seksual pada orang lain. Bakat tersebut dibawa sejak seseorang dilahirkan dan berkembang hingga dewasa. Setiap orang akan mengalami perkembangan seksualitasnya termasuk orientasi seksualnya. Pada sekitar umur 12 tahun atau lebih, rasa ketertarikan ini akan berkembang sebagaimana mestinya. Dr. Dean Hamer adalah orang pertama yang berhasil menentukan lokasi suatu segmen DNA dalam kromosom yang nampaknya berisi satu atau lebih gen yang berperan bagi orientasi seksual seseorang.

Walaupun masalah ini hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan namun orientasi seksual itu bukanlah merupakan sebuah permasalahan yang sederhana dan mudah, karena banyak hal yang terkait yang harus dihadapi bagi mereka yang orientasi seksualnya dipandang “tidak normal” bagi masyarakat, misalnya tentang bagaimana orang lain ataupun masyarakat menerima kehadiran kaum homoseksual termasuk waria, atau juga bagaimana perasaan mereka ketika menjadi seorang yang ‘berbeda’ dengan orang lain , dikucilkan atau bahkan dianiaya karena perbedaan itu.

Karena dianggap “tidak normal”, rata rata remaja yang merasakan dirinya homoseks akan melakukan berbagai cara supaya mereka bisa berubah. Tapi banyak juga yang merasa tak berdaya dan pasrah menjadi “bulan bulanan” temen temennya yang mengejek dan merendahkan mereka karena mereka kelihatan lain. Dari segi jumlah, gay jauh lebih banyak ditemui daripada lesbian. Hal ini mungkin berkaitan dengan beberapa hal misalnya perempuan kurang ekspresif dalam hal seksual, cenderung tertutup, sementara laki laki dianggap lebih terbuka dan bebas. Beberapa orang mengira bahwa homoseksualitas bisa menular ke orang lain, sehingga mereka takut berdekatan dan bergaul dengan orang yang mereka kira atau ketahuan gay. Sampai sekarang yang namanya homophobia (ketakutan/kebencian yang berlebihan terhadap kaum homoseksual) masih banyak dijumpai. Situasi seperti ini membuat mereka yang merasa dirinya gay banyak yang menjadi depresi, menarik diri dan mempunyai rasa percaya diri yang rendah, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan berprestasi. Akan tetapi banyak juga yang berhasil melewati masa kritis dengan lebih bisa menerima diri mereka sendiri apa adanya, mengembangkan perilaku yang sehat dan bertanggung jawab, mengembangkan diri dan berprestasi.

Mempunyai teman homoseksual (baik gay ataupun lesbian) bukan berarti kemudian harus dijauhi dan dikucilkan akan tetapi tetap dihargai dan dihormati sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan. (PKBI)

Mitos dan Fakta Tentang Selaput Dara

Pada beberapa budaya dan masyarakat di berbagai belahan dunia ini, selaput dara merupakan simbol keperawanan yang dipersyaratkan bagi perempuan yang belum menikah. Oleh karena itu, selaput dara seringkali menjadi topik pembicaraan yang hangat. Sayangnya, pembicaraan mengenai selaput dara dan keperawanan ini seringkali enggak disertai dengan pemahaman yang benar (karena masih sangat terpaku pada mitos-mitos), sehingga pada akhirnya memojokkan dan menempatkan Si Dara atau Si Perawan itu dalam posisi yang sulit.

Selaput dara yang dalam bahasa Latin dikenal sebagai hymen merupakan suatu lapisan atau selaput tipis yang terdapat pada jalan masuk vagina dan menutupi sebagian liang vagina. Selaput dara ini memiliki lubang yang memungkinkan keluarnya darah pada saat perempuan itu menstruasi.. Umumnya selaput dara ini robek pada saat HUS. Kecelakaan atau benturan keras yang mengenai vagina bisa berakibat perdarahan dalam vagina, luka dan pengoyakan hymen. Tapi pada umumnya kasus kecelakan atau benturan yang sampai melukai hymen, perdarahan yang terjadi sih relatif kecil. Jadi robeknya hymen enggak mesti diikuti perdarahan dan sebaliknya, perdarahan belum tentu karena hymen robek. Selaput dara biasanya terobek begitu organ laki-laki masuk dalam vagina, tapi Virgo intacta (keutuhan selaput dara) bisa juga rusak oleh kecelakaan dan benda tajam. Pada kasus orang yang mengalami kriptomenorhea yaitu disebabkan oleh hymen imperforat atau selaput dara tidak berlobang, sehingga kalau tidak dioperasi akan mneyebabkan darah haid tertahan dalam vagina. Operasi bertujuan untuk membuat lubang kecil, sehingga darah haid bisa keluar.
Untuk lebih memahami masalah selaput dara dan enggak terjebak pada mitos yang beredar, marilah kita simak mitos dan fakta berikut ini:


Mitos (M): Setiap cewek dilahirkan dengan memiliki selaput dara.

Fakta (F): Eh ternyata enggak lho. Enggak semua perempuan lahir dengan selaput dara pada vaginanya. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bayi perempuan lahir tanpa selaput dara.

M : selaput dara bentuknya sama pada tiap cewek, kayak selaput tipis tanpa lubang.
F : Salah besar deh!. Seperti juga manusia memiliki wajah yang berbeda, demikian juga selaput dara, yang dapat kita perhatikan pada gambar berikut ini. Dari gambar ini jelas dapat kita lihat bahwa selaput dara memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi. Lubang pada selaput daradapat bertambah lebar setelah seorang gadis mengalami menstruasi yang pertama kali.

M : Selaput dara yang koyak/robek berarti pemiliknya udah pernah melakukan hubungan seksual alias enggak perawan lagi.
F : Enggak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit yang tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal, misalnya hubungan seks, penggunaan tampon ataupun olahraga tertentu. Elastisitas dan ketebalan selaput dara bervariasi pada orang yang berbeda. Ada cewek yang selaput daranya amat tipis dan mudah koyak oleh aktivitasnya seperti berenang, naik sepeda atau memanjat sehingga jauh sebelum menikahpun selaput daranya udah enggak utuh lagi walaupun ia belum pernah ngelakuin hubungan seksual dengan orang lain ataupun melakukan masturbasi. Sebaliknya ada juga perempuan yang walaupun udah menikah dan berhubungan seks berkali-kali tapi selaput daranya masih utuh dan enggak koyak, karena selaput daranya sangat elastis.

M : Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
F : Enggak selalu. Darah yang keluar dari vagina setelah berhubungan seks pertama kali timbul karena terjadinya peregangan dan perobekan pada selaput dara. Karena selaput dara ini merupakan selaput kulit yang juga memiliki pembuluh darah, apabila robekan terjadi pada bagian yang terdapat pembuluh darah maka terjadi perdarahan. Apabila terjadi robekan tetapi enggak mengenai pembuluh darah, perdarahan enggak terjadi. Kembali ke fakta di atas bahwa elastisitas selaput dara berbeda-beda pada setiap orang, keluar darah atau enggak pada saat berhubungan seks yang pertama kali tergantung pada keadaan dan elastisitas selaput dara itu sendiri. Kalau pada saat berhubungan seks pertama kali selaput dara sudah dalam keadaan koyak karena olah raga atau aktivitas fisik lain di masa lalu, tentunya darah enggak akan keluar. Enggak keluarnya darah juga bisa terjadi karena selaput dara sangat kenyal atau elastis sehingga walaupun mengalami peregangan pada saat berhubungan seks ia enggak robek melainkan kembali ke bentuk semula. Pendarahan di malam pengantin inilah yang sering menjadi masalah. Banyak pria yang menuntut istrinya harus berdarah di malam (atau siang) saat mereka melakukan hubungan seks untuk pertama kali. Sampai-sampai di suatu kebudayaan tertentu ada kebiasaan untuk memeriksa tempat tidur sepasang pengantin sehari setelah pernikahan, untuk mencari bercak darah di seprai. Bercak darah inilah yang diyakini sebagai satu-satunya bukti bahwa pengantin perempuan belum pernah berhubungan seks sebelum hari pernikahannya itu.

M : Operasi pemulihan selaput dara sangat diperlukan bagi gadis-gadis yang akan menikah tetapi selaput daranya sudah enggak utuh lagi.
F : Operasi pemulihan selaput dara memang selalu menimbulkan pro dan kontra. sebetulnya apabila semua orang sudah memiliki pemahaman tentang selaput dara seperti yang kita uraikan di atas tadi, operasi itu sama sekali enggak diperlukan. keperawanan seseorang enggak dapat ditentukan oleh adanya perdarahan pada malam pengantin. Operasi selaput dara termasuk operasi yang sangat sederhana. Jadi kalo yang dibutuhkan hanya selaput dara yang “utuh” dan bisa mengeluarkan darah, siapa aja (cewek tentunya) bisa menjalani operasi itu sehingga kembali menjadi "perawan". Dalam hal ini tentunya terjadi "penipuan" terhadap laki-laki yang menjadi suaminya.

Sebenarnya masih banyak lagi mitos mitos yang beredar dilingkungan remaja seputar selaput dara yang tentu saja bersumber dari kesimpangsiuran atau enggak dapat pengetahuan yang jelas dan bener. Dengan memahami bahwa selaput dara itu sangat bervariasi dan berbeda pada tiap perempuan, maka kita bakal heran deh kalo masih ada cowok atau cewek yang mengukur “kesucian” atau “keperawanan” seorang cewek dari utuh tidaknya selaput dara, atau lebih parah lagi cuman ngeliat ada enggaknya darah yang keluar pada saat melakukan hubungan seksual pertama kali. Bahkan, sebenarnya kesucian seseorang itu jauh lebih dalam maknanya, seorang perempuan yang udah menikahpun bisa masih suci, dan bisa lebih suci dari mereka yang belum pernah melakukan hubungan seks, karena kesucian itu ada di dalam kalbu, dan bukan hanya sekedar selembar selaput dara.

Misteri Menstruasi

Kita semua tahu dong menstruasi itu apa? Pokoknya yang selalu dialami cewek yang udah puber sebulan sekali, ditandai dengan keluar darah selama beberapa hari, makanya cewek cewek pada pakai pembalut wanita. Apa lagi yang kita tahu tentang menstruasi? Apa hubungan menstruasi dengan masa subur? Mengapa banyak cewek kesakitan kalau lagi mens? Mengapa banyak yang suka uring uringan sampai bikin kita bingung dan serba salah? Dan mengapa ada yang sama sekali tidak bermasalah alias oke oke aja? Daripada penasaran baca aja terus!

Banyak istilah yang kita pakai buat menstruasi. Misalnya haid, mens, M, datang bulan atau apalah namanya. Ada yang menyebut “lagi dapet” lah, “berhalangan” lah, belum lagi istilah istilah di daerah.Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina karena luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah (endometrium) pada saat sel telur tidak dibuahi. Sel telur (yang hanya dimiliki oleh perempuan) cuman keluar sebulan sekali, dan apabila enggak ada pembuahan, misalnya melalui hubungan seksual, maka 14 hari kemudian sel telur itu akan gugur bersama dengan darah pada lapisan dinding rahim yang sebelumnya menebal.

Menstruasi umumnya terjadi pada usia 8 – 13 tahun. Mulainya mens pertama (menarche) pada cewek memang berbeda beda, salah satunya dipengaruhi gizi atau stimulasi yang dia dapat di lingkungannya. Kalau ada cewek yang sapai umur 17 nggak mens juga, berarti dia mengalami keterlambatan menarche, dan perlu diperiksa, siapa tahu ada kelainan.Jarak satu mens ke mens berikutnya atau yang disebut siklus menstruasi pada setiap perempuan tidak sama. Hal ini biasanya berlangsung kurang lebih 28 hari (antara 21 – 35 hari). Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh kondisi tertentu, seperti stress, pengobatan dan latihan olah raga. Pada masa remaja biasanya siklus ini belum teratur terutama pada awal haid, namun setelah dalam kurun waktu tertentu bakal teratur.

Sel telur disimpan dalam 2 indung telur yang terletak di kiri dan kanan rahim, yang bisa menampung kira kira 750.000 kepompong telur (follicle de graaf) kemudian semakin menyusut menjadi 400.000. Namun dari sekian banyak kepompong telur yang berhasil menjadi masak dan dikeluarkan hanya 300 – 400 an saja yang ditempuh perempuan selama masa reproduksinya (masa reproduktif) yang rata rata 35 tahun panjangnya.

Secara singkat, proses menstruasi bisa dijelasin kayak gini:Lewat pesan kimiawi hormon mengirimkan isyarat ke otak untuk mengeluarkan sebuah hormon tertentu (follicle stimulating hormone/FSH) Hormon ini merangsang indung telur untuk menyiapkan sel telur yang matang. Menjelang sel telur akan matang, cangkang sel telur akan mengeluarkan hormon perempuan (estrogen). Hormon estrogen ini menghentikan kerja hormon perangsang indung telur tadi (FSH), sehingga enggak mematangkan sel telur lainnya. Soalnya untuk keperluan ini kita cuman butuh satu sel telur aja yang siap dibuahi setiap daur/siklus. Kadar hormon perangsang indung telur menurun, dan dikeluarin hormon lain (Luteinizing Hormone/LH). Hormon baru ini bertugas melepaskan melepaskan sel telur matang (ovulasi), yang kemudian ditangkap oleh fimbrae atau fimbria yang fungsi dan bentuknya seperti tangan untuk memasukkan sel telur melalui tuba fallopii untuk menuju rahim. Nah, sementara itu dikeluarkan hormon progesterone untuk menghentikan kerja hormon pelepas sel telur matang, sehingga enggak terjadi lagi pelepasan sel telur.

Kedua hormon tersebut (estrogen dan progesterone) pada saat yang bersamaan mempersiapkan jaringan pembuluh darah (endometrium) pada rongga rahim. Jaringan pembuluh darah ini dibikin untuk persiapan apabila terjadi pembuahan. Nah kalo enggak terjadi pembuahan, maka sel telur dan lapisan tersebut luruh berupa darah menstruasi. Peristiwa ini terjadi tiap bulan yang berlangsung selama kurang lebih 3 – 7 hari.

Tahu enggak berapa rata rata pengeluaran darah selama mens? Cairan menstruasi yang terdiri dari darah dan berbagai bagian jaringan dari selaput lendir rahim yang telah dilepaskan sebanyak antara 50 – 150 cc. Darah mens juga tidak selalu cair. Kadang kadang terbentuk gumpalan kecil dari darah. Darah menstruasi juga tidak berbau dan bebas hama, jadi tidak dikotori oleh bakteri atau kuman lain . Baru jika cairan mens tersebut kena udara dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Kalau sudah berada di luar, cairan ini rentan terhadap kuman atau bakteri lainnya.

Karena pembuahan tidak terjadi, hormon perempuan yang menyuburkan lapisan rongga rahim produksinya akan menurun, akibatnya otak akan memerintahkan kembali produksi hormon perangsang indung telur (FSH) untuk nyiapin kembali telur yang matang buat daur berikutnya. Demikian secara berkala daur haid berulang secara teratur.
Lebih jauh tentang hormon estrogen dan progesterone bisa disimak berikut ini:

1. Hormon estrogen
Estrogen adalah hormon yang terutama dibuat oleh indung telur. Dalam jumlah kecil dibuat juga oleh ginjal, sehingga dalam jumlah kecil terdapat pula pada laki laki. Hormon estrogen mempengaruhi semua sel dalam tubuh tanpa kecuali. Walaupun tidak semua sel dan organ sama pekanya terhadap hormon ini.
Estrogen penting sekali terhadap perkembangan remaja perempuan selama masa remaja, untuk perkembangan alat alat kelamin perempuan dan payudara, juga untuk perkembangan selaput lendir rahim serta selaput lendir vagina supaya tetap licin dan tidak kering.
Estrogen juga mempengaruhi beberapa organ, misalnya dalam masa pubertas, tulang tidak bertambah panjang tetapi jumlah kapur tetap cukup. Estrogen juga memelihara pertumbuhan kulit sehingga sehingga kulit tetap elastis. Itulah sebabnya rata rata kulit perempuan lebih halus disbanding kulit laki laki. Jika produksi estrogen berkurang, kulit menjadi tipis dan keriput. Penumpukan lemak di beberapa tempat tertentu di bawah kulit antara lain di pinggang yang khusus pada perempuan juga disebabkan karena disebabkan oleh pengaruh estrogen.

2. Hormon progesterone.
Hormon progesterone selain dibuat di indung telur untuk jumlah yang kecil juga dibuat di ginjal, sehingga laki laki juga mempunyai hormon ini dalam jumlah yang kecil. Pembuatan hormon progesterone oleh indung telur hanya terjadi selama dua minggu sesudah pelepasan telur dari indung telur. Progesterone dan estrogen menjaga supaya endometrium (lapisan dinding rahim) siap untuk menerima dan memberi tempat tinggal bagi telur yang telah dibuahi. Kehamilan dapat berlangsung terus berkat adanya progestreon. Bahan makanan untuk telur yang telah dibuahi dikeluarkan oleh endometrium berkat progesterone. Hormon ini juga menjaga agar otot otot rahim tidak berkontraksi. Sebenarnya setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal mens. Akan tetapi tidak semua perempuan mengalami kadar nyeri yang sama. Ada cewek yang merasakan sangat sakit sampai mau pingsan dan nggak bisa masuk sekolah atau kerja, tapi ada yang cuman dipakai tidur aja juga udah sembuh, malah ada yang nggak terasa sama sekali.
Rasa nyeri haid yang berat disebut dismenorhae. Nyeri haid dibagi dua jenis, yaitu:
Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah setelah menikah atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh factor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
Nyeri haid sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, atau kelainan kedudukan rahim yang menetap. Ada juga yang disebut dengan endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim yang menyebar keluar rahim, sehingga apabila menjelang menstruasi, pada saat lapisan dinding rahim menebal, akan dirasakan sakit yang luar biasa. Endometriosis ini bisa mengganggu kesuburan. Bagaimana kita tahu masalah menstruasi yang kita alami tuh perlu konsultasi ke dokter atau tidak? Perhatikan tanda tanda berikut ini:
Apabila mens tidak pernah teratur sejak semula.
Timbul nyeri hebat, terutama jika baru muncul dikemudian hari yang diperkirakan ada yang kurang beres dalam organ reproduksi, terutama apabila rasa nyeri itu semakin lama semakin hebat.
Jika darah mens yang keluar sangat berlebihan, sehingga membutuhkan pembalut lebih dari selusin tiap hari
Kalau panjang masa haid lebih dari sembilan hari
Muncul noktah darah (spotting) antara dua daur menstruasi
Warna darah enggak kayak biasanya, jadi lebih kecoklatan atau malah merah segar. Nah temen temen sekalian, gimana? Jelas nggak? Satu hal yang musti diingat adalah rajin rajinlah mengenali diri sendiri, lihat kalau ada hal hal yang kayaknya enggak beres atau tidak seperti biasanya, dan tanyakan ke orang yang ngerti. Enggak usah terlalu berlebihan kecurigaannya, dan nggak usah panik, soalnya masing masing perempuan bisa beda beda kondisinya dan masih dalam batas normal. Tapi nggak ada salahnya check and recheck, agar kalau ada apa apa nggak terlambat. OKAY? (PKBI)

all about AIDS


Ingat ya, setiap tanggal 1 Desember, adalah Hari AIDS Sedunia. Hari yang disepakati seluruh dunia untuk mengingatkan kita kembali agar bersama- sama menggalang kesadaran dan komitmen dalam upaya menanggulangi AIDS di muka bumi.

AIDS yang merupakan kepanjangan dari Acquired Immune Deficiency Syndromes, artinya adalah kumpulan gejala karena menurunnya system kekebalan tubuh. Lalu apakah penyebabnya? Pasti semua udah tahu, Penyebabnya adalah HIV (Human Immuno deficiency Virus), dan sampai saat ini belum bisa ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang supaya enggak kena HIV. Obat untuk membunuh virus ini juga belum ada. Jadi begitu tubuh kita kena HIV, virus ini akan terus berada di tubuh kita, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh kita yang terdapat pada sel darah putih, sehingga kita mudah dihinggapi oleh bermacam-macam penyakit, termasuk penyakit ‘sepele’ yang nantinya bisa berkembang menjadi sebuah penyakit yang serius dan parah hingga pada akhirnya akan berakibat kematian.

AIDS bagi sebagian besar masyarakat masih merupakan misteri, selain belum ada vaksin pencegahnya, semua orang bisa terkena AIDS. Kalau kita terinfeksi maka gejala baru akan muncul 2 – 10 tahun kemudian, tergantung dari tingkat dan kondisi kekebalan tubuh seseorang. Pada masa dimana gejala belum muncul, HIV bisa ditularkan kepada orang lain. Inilah susahnya, karena tidak seperti penyakit lain, kita tidak bisa tahu apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak hanya dengan melihat gejala di tubuhnya. Karena tidak ada tanda apapun maka banyak yang tanda sadar terinfeksi dari orang yang dia pikir “bersih” dan sehat.

Karena AIDS tidak bisa dengan mudah dikenali, satu-satunya cara paling efektif adalah melakukan test darah. Test ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi HIV yang berarti ada HIV di dalam tubuhnya. Biasanya dilakukan dengan cara Elisa Reaktif sebanyak 2 kali. Bila hasilnya positif diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Western Blot atau Immunofluorensensi untuk memastikan adanya HIV di dalam tubuh.
Untuk menjalani test bukan hal yang mudah, karena ini juga menyangkut kesiapan mental kita terhadap apapun hasilnya. Oleh karena itu test ini tidak boleh merupakan paksaan, harus dilakukan dengan sukarela dan diawali dengan konseling sebelum test, serta konseling sekali lagi setelahnya.

Jadi, kalau kita punya perilaku yang beresiko tinggi terhadap penularan HIV, maka kita perlu memikirkan untuk menjalani test darah. Perilaku beresiko tinggi misalnya suka berganti-ganti pasangan seksual, sering menggunakan jarum suntik bergantian, misalnya karena kecanduan narkotik. Perlu diwaspadai kalau mulai timbul gejala atau tanda tanda khas yang berhubungan dengan AIDS, atau kalau kita sering harus melakukan transfusi darah.

Test HIV juga seharusnya bersifat rahasia, kita tidak perlu mencantumkan nama asli kita, kalau kita tidak mau, cukup dengan kode yang dipakai untuk mengenali sampel darah kita supaya tidak tertukar dengan orang lain.

Nah temen-temen, kita udah diskusi tentang AIDS dan tahu betul bagaimana bahayanya. Udah banyak yang meninggal karena AIDS, jumlahnya setiap tahun bertambah. Informasi yang tepat dan akurat mengenai AIDS akan dapat melindungi kita dari bahaya penyakit ini. Dan karena kita tahu bahwa AIDS tidak menular melalui perilaku sehari hari, maka kita tidak akan pernah mengucilkan pengidap HIV, tapi justru membantu dan mendampingi mereka agar tetap hidup dengan semangat dan produktif

potret remaja dalam data


Kayaknya kita semua udah pada tahu deh, Fase usia remaja tuh merupakan masa dimana manusia sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik secara fisik, psikologis dan sosial. Perkembangan secara fisik ditandai dengan semakin matangnya organ-organ tubuh termasuk organ reproduksinya. Secara sosial perkembangan ini ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan dengan orang tuanya, sehingga remaja biasanya akan semakin mengenal komunitas luar dengan jalan interaksi sosial yang dilakukannya di sekolah, pergaulan dengan sebaya maupun masyarakat luas.

Pada masa ini pula, ketertarikan dengan lawan jenis juga mulai muncul dan berkembang. Rasa ketertarikan pada remaja kemudian dimunculin dalam bentuk (misalnya) berpacaran di antara mereka. Berpacaran berarti upaya untuk mencari seorang teman dekat dan di dalamnya terdapat hubungan belajar mengkomunikasikan kepada pasangan, membangun kedekatan emosi, dan proses pendewasaan kepribadian. Kemudian berpacaran biasanya dimulai dengan membuat janji, dating lalu bikin komitment tertentu dan apabila di antara remaja ada kecocokan maka akan dilanjutkan dengan berpacaran. Pacaran? Bosen ah! …..Eit! jangan salah. Pacaran sih emang sudah sering dibahas. Tapi diskusi kita kali ini lebih oke, karena kita bakal ngelihat data yang berupa angka perilaku remaja kita kalo pacaran. Asik khan? Makanya baca terus….

Pacaran remaja enggak selamanya merupakan sebuah cerita yang bersifat manis dan dapat dinikmati oleh kedua belah pihak. Banyak persoalan yang kemudian muncul di antara mereka dalam menjalani dan menapaki perjalanan kisah-kasih asmara. Berdasarkan laporan yang berhasil dikumpulkan dari rekap Konseling Sahaja-PKBI DIY pada tahun 1998 hingga 1999 tampak bahwa hampir separo (48 persen) dari 1.514 klien yang melakukan konsultasi mengalami permasalahan seputar pacaran. Persoalan-persoalan yang muncul di luar perilaku seksual dalam pacaran antara lain komunikasi (40 persen), taksir menaksir (25 persen), perselingkuhan (11 persen) serta permasalahan patah hati, kekerasan, persiapan pernikahan, beda agama, konflik dengan pihak ketiga dan lain sebagainya.

Seringkali, karena minimnya informasi yang benar mengenai pacaran yang sehat, maka terkadang tidak sedikit remaja saat berpacaran unsur nafsu seksual menjadi unsur dominan. Jenis perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja dalam berpacaran biasanya bertahap mulai dari timbulnya perasaan saling tertarik yang kemudian akan diikuti oleh kencan, bercumbu dan akhirnya melakukan hubungan seksual. Hasil Baseline Survai Lentera-Sahaja PKBI Yogyakarta memperlihatkan bahwa perilaku seksual remaja mencakup kegiatan mulai dari berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, necking, petting, hubungan seksual, sampai dengan hubungan seksual dengan banyak orang.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perilaku seksual pada remaja ini mempunyai korelasi dengan sikap remaja terhadap seksualitas. Penelitian Sahabat Remaja tentang perilaku seksual di empat kota menunjukkan bahwa 3,6 persen remaja di kota Medan; 8,5 persen remaja di kota Yogyakarta dan 3,4 persen remaja di kota Surabaya serta 31,1 persen remaja di kota Kupang telah terlibat hubungan seks secara aktif. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kependudukan UGM menemukan bahwa 33,5 responden laki-laki di kota Bali pernah berhubungan seks, sedangkan di desa Bali sebanyak 23,6 persen laki-laki. Di Yogyakarta kota sebanyak 15,5 persen sedangkan di desa sebanyak 0,5 persen.

Di samping itu, perkembangan jaman juga akan mempengaruhi perilaku seksual dalam berpacaran para remaja. Hal ini misalnya dapat dilihat bahwa hal- hal yang ditabukan remaja pada beberapa tahun yang lalu seperti berciuman dan bercumbu sekarang dibenarkan oleh remaja saat ini. Bahkan ada sebagian kecil dari mereka setuju dengan free sex. Perubahan terhadap nilai ini misalnya terjadi dengan pandangan remaja terhadap hubungan seks sebelum menikah. Dua puluh tahun yang lalu hanya 1,2 - 9,6 persen setuju dengan hubungan seks sebelum menikah. Sepuluh tahun kemudian angka tersebut naik menjadi di atas 10 persen. Lima tahun kemudian angka ini naik menjadi 17 persen yang setuju. Bahkan ada remaja sebanyak 12,2 persen yang setuju dengan free sex.

Sementara itu kasus-kasus kehamilan yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari perilaku seksual di kalangan remaja juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun sulit untuk diketahui secara pasti di Indonesia angka kehamilan sebelum menikah, tetapi dari berbagai penelitian tentang perilaku seksual remaja menyatakan tentang besarnya angka kehamilan remaja. Catatan konseling Sahaja menunjukkan bahwa kasus kehamilan tidak dikehendaki yang tercatat pada tahun 1998/1999 tercatat sebesar 113 kasus. Beberapa hal menarik berkaitan dengan catatan tersebut misalnya, hubungan seks pertama kali biasanya dilakukan dengan pacar (71 %), teman biasa (3,5%), suami (3,5%); inisiatif hubungan seks dengan pasangan (39,8%), klien (9,7%), keduanya (11,5%); keputusan melakukan hubungan seks: tidak direncanakan (45%), direncanakan (20,4%) dan tempat yang biasa digunakan untuk melakukan hubungan seks adalah rumah (25,7%) hotel (13,3%).
Konsekuensi dari kehamilan remaja ini adalah pernikahan remaja dan pengguguran kandungan. Hasil penelitian PKBI beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa di Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Manado angka kehamilan sebelum nikah pada remaja dan yang mencari pertolongan untuk digugurkan meningkat dari tahun ke tahun. Sebuah perkiraan yang dibuat oleh sebuah harian menunjukkan bahwa setiap tahun satu juta perempuan Indonesia melakukan pengguguran dan 50 persen berstatus belum menikah serta 10-15 persen diantaranya remaja.

Upaya pendampingan dari orang tua dan lembaga yang peduli kepada remaja adalah sebuah hal yang musti dilakukan, dan tentu aja pendampingan yang bersahabat, berpihak dan tahu akan kebutuhan remaja. Dan tentu saja, lagi lagi ujungnya adalah pentingnya pendidikan seksual bagi kita semua para remaja, agar kita ngerti bener diri dan tubuh kita, resiko resiko perilaku seksual kita, serta bagaimana memilih perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

(Tito, Pusat Studi Seksualitas-PKBI Yogyakarta, dari berbagai sumber dan news letter “Embrio” PKBI DIY)