reproduksi remaja

Blog ini berisi berbagai info mengenai kesehatan reproduksi remaja. Komentar, pertanyaan dan informasi lebih lanjut hubungi reproduksiremaja@yahoo.com

Wednesday, March 08, 2006

gay, straight or bi?


Pernah dong kalian denger atau lihat ada cewek yang tertarik sama cewek aja, atau cowok hanya suka atau terangsang sama cowok, atau ada juga yang tertarik sama dua duanya. Pernah nggak kenal dengan seorang waria? Laki laki yang berdandan dan berpakaian seperti perempuan. Atau ada juga laki laki yang kelihatannya sangat macho dan sangar, tapi melakukan hubungan seks dengan laki laki juga.

Ketika kita berbicara mengenai masalah seksualitas, maka ada satu hal yang perlu juga kita ketahui yaitu orientasi seksual, yang bisa dijelaskan sebagai ketertarikan pada orang lain secara seksual berdasarkan jenis kelaminnya. Ada 3 kelompok dalam orientasi seksual tersebut yaitu :
1. Homoseksual, yaitu ketertarikan secara seksual maupun emosional pada orang lain yang berjenis kelamin sama. Pada laki-laki biasanya disebut dengan gay, sedangkan pada perempuan biasanya disebut dengan lesbian. Sebenarnya termasuk juga dalam kelompok ini adalah waria.
2. Heteroseksual, yaitu tertarik kepada orang lain yang berjenis kelamin berbeda. Ini adalah orientasi seksual yang banyak terdapat dimasyarakat ( jumlahnya mayoritas ) dan dianggap normal dibandingkan dengan orientasi seksual yang lain.
3. Biseksual, yaitu tertarik pada orang lain yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Secara umum homoseksual maupun biseksual merupakan minoritas dalam masyarakat dan dianggap tidak lazim, tidak normal atau aneh, karena memang mayoritas orang mempunyai orientasi heteroseksual (menyukai lawan jenis), yang selama ini dianggap normal. Mengapa seseorang memiliki orientasi tertentu ? Ini merupakan pertanyaan yang banyak dilontarkan ke pusat konsultasi Youth Center PKBI

“Mengapa sih orang bisa menjadi gay atau menjadi lesbi atau waria ?”
Sebenarnya banyak teori ataupun pendapat yang berkembang tentang permasalahan ini dan sampai saat inipun masih menjadi perdebatan. Tidak seorangpun yang benar benar tahu mengapa seseorang menjadi homoseksual atau biseksual. Sebagian besar peneliti percaya bahwa mereka dilahirkan dalam kondisi seperti itu. Tapi beberapa peneliti lain menyimpulkan bahwa ini berkaitan dengan pengalaman mereka saat tumbuh dewasa, berasal dari respon respon yang dipelajari dari pengalaman seksual sebelumnya. Atau karena pola asuh. Pertanyaan ini sama halnya dengan mencari tahu mengapa seorang lelaki dan perempuan bisa saling tertarik satu sama lain – bisa jadi kita menjawab : “ yaa..emang dari “sono” nya begitu sih!”

Teori yang percaya bahwa orientasi seksual berasal dari bawaan (teori garis orientasi ) menjelaskan bahwa seseorang ketika lahir membawa bakat ketertarikan tertentu secara seksual pada orang lain. Bakat tersebut dibawa sejak seseorang dilahirkan dan berkembang hingga dewasa. Setiap orang akan mengalami perkembangan seksualitasnya termasuk orientasi seksualnya. Pada sekitar umur 12 tahun atau lebih, rasa ketertarikan ini akan berkembang sebagaimana mestinya. Dr. Dean Hamer adalah orang pertama yang berhasil menentukan lokasi suatu segmen DNA dalam kromosom yang nampaknya berisi satu atau lebih gen yang berperan bagi orientasi seksual seseorang.

Walaupun masalah ini hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan namun orientasi seksual itu bukanlah merupakan sebuah permasalahan yang sederhana dan mudah, karena banyak hal yang terkait yang harus dihadapi bagi mereka yang orientasi seksualnya dipandang “tidak normal” bagi masyarakat, misalnya tentang bagaimana orang lain ataupun masyarakat menerima kehadiran kaum homoseksual termasuk waria, atau juga bagaimana perasaan mereka ketika menjadi seorang yang ‘berbeda’ dengan orang lain , dikucilkan atau bahkan dianiaya karena perbedaan itu.

Karena dianggap “tidak normal”, rata rata remaja yang merasakan dirinya homoseks akan melakukan berbagai cara supaya mereka bisa berubah. Tapi banyak juga yang merasa tak berdaya dan pasrah menjadi “bulan bulanan” temen temennya yang mengejek dan merendahkan mereka karena mereka kelihatan lain. Dari segi jumlah, gay jauh lebih banyak ditemui daripada lesbian. Hal ini mungkin berkaitan dengan beberapa hal misalnya perempuan kurang ekspresif dalam hal seksual, cenderung tertutup, sementara laki laki dianggap lebih terbuka dan bebas. Beberapa orang mengira bahwa homoseksualitas bisa menular ke orang lain, sehingga mereka takut berdekatan dan bergaul dengan orang yang mereka kira atau ketahuan gay. Sampai sekarang yang namanya homophobia (ketakutan/kebencian yang berlebihan terhadap kaum homoseksual) masih banyak dijumpai. Situasi seperti ini membuat mereka yang merasa dirinya gay banyak yang menjadi depresi, menarik diri dan mempunyai rasa percaya diri yang rendah, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan berprestasi. Akan tetapi banyak juga yang berhasil melewati masa kritis dengan lebih bisa menerima diri mereka sendiri apa adanya, mengembangkan perilaku yang sehat dan bertanggung jawab, mengembangkan diri dan berprestasi.

Mempunyai teman homoseksual (baik gay ataupun lesbian) bukan berarti kemudian harus dijauhi dan dikucilkan akan tetapi tetap dihargai dan dihormati sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan. (PKBI)

1 Comments:

Anonymous mamusia said...

setuju... dan makasih...

3:45 PM  

Post a Comment

<< Home