reproduksi remaja

Blog ini berisi berbagai info mengenai kesehatan reproduksi remaja. Komentar, pertanyaan dan informasi lebih lanjut hubungi reproduksiremaja@yahoo.com

Wednesday, March 08, 2006

all about AIDS


Ingat ya, setiap tanggal 1 Desember, adalah Hari AIDS Sedunia. Hari yang disepakati seluruh dunia untuk mengingatkan kita kembali agar bersama- sama menggalang kesadaran dan komitmen dalam upaya menanggulangi AIDS di muka bumi.

AIDS yang merupakan kepanjangan dari Acquired Immune Deficiency Syndromes, artinya adalah kumpulan gejala karena menurunnya system kekebalan tubuh. Lalu apakah penyebabnya? Pasti semua udah tahu, Penyebabnya adalah HIV (Human Immuno deficiency Virus), dan sampai saat ini belum bisa ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang supaya enggak kena HIV. Obat untuk membunuh virus ini juga belum ada. Jadi begitu tubuh kita kena HIV, virus ini akan terus berada di tubuh kita, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh kita yang terdapat pada sel darah putih, sehingga kita mudah dihinggapi oleh bermacam-macam penyakit, termasuk penyakit ‘sepele’ yang nantinya bisa berkembang menjadi sebuah penyakit yang serius dan parah hingga pada akhirnya akan berakibat kematian.

AIDS bagi sebagian besar masyarakat masih merupakan misteri, selain belum ada vaksin pencegahnya, semua orang bisa terkena AIDS. Kalau kita terinfeksi maka gejala baru akan muncul 2 – 10 tahun kemudian, tergantung dari tingkat dan kondisi kekebalan tubuh seseorang. Pada masa dimana gejala belum muncul, HIV bisa ditularkan kepada orang lain. Inilah susahnya, karena tidak seperti penyakit lain, kita tidak bisa tahu apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak hanya dengan melihat gejala di tubuhnya. Karena tidak ada tanda apapun maka banyak yang tanda sadar terinfeksi dari orang yang dia pikir “bersih” dan sehat.

Karena AIDS tidak bisa dengan mudah dikenali, satu-satunya cara paling efektif adalah melakukan test darah. Test ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi HIV yang berarti ada HIV di dalam tubuhnya. Biasanya dilakukan dengan cara Elisa Reaktif sebanyak 2 kali. Bila hasilnya positif diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Western Blot atau Immunofluorensensi untuk memastikan adanya HIV di dalam tubuh.
Untuk menjalani test bukan hal yang mudah, karena ini juga menyangkut kesiapan mental kita terhadap apapun hasilnya. Oleh karena itu test ini tidak boleh merupakan paksaan, harus dilakukan dengan sukarela dan diawali dengan konseling sebelum test, serta konseling sekali lagi setelahnya.

Jadi, kalau kita punya perilaku yang beresiko tinggi terhadap penularan HIV, maka kita perlu memikirkan untuk menjalani test darah. Perilaku beresiko tinggi misalnya suka berganti-ganti pasangan seksual, sering menggunakan jarum suntik bergantian, misalnya karena kecanduan narkotik. Perlu diwaspadai kalau mulai timbul gejala atau tanda tanda khas yang berhubungan dengan AIDS, atau kalau kita sering harus melakukan transfusi darah.

Test HIV juga seharusnya bersifat rahasia, kita tidak perlu mencantumkan nama asli kita, kalau kita tidak mau, cukup dengan kode yang dipakai untuk mengenali sampel darah kita supaya tidak tertukar dengan orang lain.

Nah temen-temen, kita udah diskusi tentang AIDS dan tahu betul bagaimana bahayanya. Udah banyak yang meninggal karena AIDS, jumlahnya setiap tahun bertambah. Informasi yang tepat dan akurat mengenai AIDS akan dapat melindungi kita dari bahaya penyakit ini. Dan karena kita tahu bahwa AIDS tidak menular melalui perilaku sehari hari, maka kita tidak akan pernah mengucilkan pengidap HIV, tapi justru membantu dan mendampingi mereka agar tetap hidup dengan semangat dan produktif

0 Comments:

Post a Comment

<< Home